Minggu, 09 Desember 2012

Makna Logo Google 10 Desember 2012












Hari ini tanggal 10 Desember merupakan hari peringatan Ada Lovelace, Untuk memperingati 197 tahun kelahiran Ade Lovelace. Seorang perempuan yang merupakan programer komputer pertama di dunia asal Inggris. Seluruh blogger sedunia memposting topik serupa, seputar kaum Hawa dan teknologi, dalam rangka menghormati perempuan yang hidup di abad ke-19 ini. Siapa Ada Lovelace? Namanya memang tidak setenar Charles Babage atau Alan Turing, namun dialah programer komputer pertama yang layak mendapat tempat di hati para penggila teknologi saat ini

Augusta Ada King, Countess of Lovelace (lahir di London, Inggris, 10 Desember 1815 – meninggal di Marylebone, London, 27 November 1852 pada umur 36 tahun), ia lahir dengan nama Augusta Ada Byron, dan adalah anak tunggal dari penyair Lord Byron. Ia biasanya dipanggil dengan nama Ada Lovelace.

Ada Lovelace adalah putri dari hasil perkawinan singkat antara penyair Lord Byron dan Anne Romantic Isabelle Milbanke, yang terpisah dari Byron hanya sebulan setelah Ada lahir. Empat bulan kemudian, Byron meninggalkan Inggris untuk selamanya. Ada pernah bertemu ayahnya (yang meninggal di Yunani pada tahun 1823) dan dibesarkan oleh ibunya, Lady Byron.


Hidupnya adalah pendewaan perjuangan antara emosi dan akal, subyektivisme dan obyektivisme, puisi dan matematika, kesehatan yang buruk dan energi yang melimpah.

Lady Byron berharap putrinya menjadi seperti ayahnya puisi, dan dia melihat itu bahwa Ada menerima les matematika dan musik, sebagai disiplin ilmu untuk melawan kecenderungan puitis . Dan akhirnya sang anak betul-betul menjauhi puisi. Warisan yang kompleks Ada yang menjadi jelas pada awal 1828, ketika dia menghasilkan desain untuk mesin terbang. Itu karena matematika yang memberikan hidupnya sayap dan menjadi dasar kepada pengembangan hal-hal hebat lainnya.

Pertemuannya dengan Charles Babbage menjadi awal dari meroketnya nama Ada. Babbage sendiri adalah matematikawan asal Inggris yang pertama kali mengemukakan pendapat tentang komputer yang dapat diprogram. Singkat cerita, Ada tertarik dengan program yang saat itu tengah dijalankan Babbage, yakniDifference Engine. Sebaliknya, Babbage juga kagum dengan intelektual dan bakat menulis Ada. Babbage bahkan memberikan julukan “The Enchantress of Numbers” pada Ada. Keduanya pun lantas menjalin kerjasama.

Ada Lovelace kemudian membantu Babbage menulis program komputer pertama di dunia yang diciptakan lewat mesin ciptaan Babbage yang bernama Analytical Engine. Dalam hal ini, peran besar Ada adalah menerjemahkan memoar Luigi Menabrea, seorang matematikawan Italia. Ada juga menulis penjelasan awal tentang komputer dan software, serta menambahkan catatan mengenai metode kalkulasi nomor Bernoulli pada mesin yang dikembangkan Babbage tersebut. Karena hal itulah Ada dikenal sebagai programmer komputer pertama di dunia.

Namun peristiwa tersebut justru membuat persahabatan Ada dan Babbage retak. Babbage yang “tidak terima” meminta Ada untuk menarik kembali semua catatan dan karyanya itu, namun ditolak oleh Ada.

Kanker rahim dan pendarahan yang dideritanya membuat Ada meninggal dunia pada 27 November 1852 di usia 36 tahun yang membuat Ada gagal melanjutkan pengembangannya seputar dunia komputer.

Atas kontribusinya, pada 1980 Departemen Pertahanan Amerika Serikat menamai bahasa pemrograman komputernya dengan nama “Ada” sebagai penghormatan pada Ada. Tak hanya itu, British Computer Society pada 2008 rutin menggelar kompetisi ilmu komputer bagi siswa perempuan secara rutin tiap tahunnya dan menamai medalinya dengan nama “Ada”.

Setiap pertengahan Oktober, digelar acara “Ada Lovelace Day”, sebuah acara yang bertujuan untuk mengingkatkan kemampuan perempuan dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika.

Sejumlah nama perempuan terus menghiasi dunia industri teknologi informasi. Sebut saja Carly Fiorina, eks CEO Hewlett Packard dari tahun 1999 hingga 2005, setelah 20 tahun bergabung dengan AT&T dan Lucent Technologies. Tak ketinggalan CEO Yahoo, Carol Bartz, yang sebelumnya adalah pimpinan Autodesk. Di Indonesia, ada nama seperti Shinta Danuwardoyo, CEO Bubu.Com, dan Betti Alisjahbana yang pernah 8 tahun memimpin IBM Indonesia.

            


Tidak ada komentar:

Posting Komentar